Hubungi : 0851 6963 4336

USI dan Universitas Ibnu Chaldun Laksanakan Benchmarking Tridarma Perguruan Tinggi


Bekasi, 15/12/2025 - Universitas Sains Indonesia (USI) menerima kunjungan benchmarking dari Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) dalam rangka memperkuat kerja sama dan berbagi praktik terbaik di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi kedua perguruan tinggi untuk saling bertukar gagasan terkait pengelolaan perguruan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Fokus utama benchmarking ini diarahkan pada dua aspek penting dalam tata kelola akademik, yaitu Learning Management System (LMS) dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Selain itu, Universitas Ibnu Khaldun juga secara khusus mempelajari penerapan kelas hybrid yang telah diimplementasikan di Universitas Sains Indonesia sebagai bentuk inovasi pembelajaran fleksibel.

Dalam sesi diskusi, Ketua Yayasan Ibnu Khaldun, Dr. H. Edy Haryanto, S.H., M.H menyampaikan bahwa kegiatan benchmarking ini diharapkan mampu menjadi ruang untuk menularkan gagasan-gagasan baru dalam pengelolaan perguruan tinggi yang relevan dengan konteks kekinian. Menurutnya, diskusi dan kolaborasi antarinstitusi menjadi kunci agar praktik baik dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.

Pengelolaan perguruan tinggi harus dibingkai dengan semangat kekinian melalui diskusi dan kolaborasi antarkampus. Titah yang diturunkan di bumi harus memiliki legacy, harus ada sesuatu yang ditinggalkan dan bermanfaat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Universitas Sains Indonesia, Muhammad Panca Prana Mustaqim Sinaga, S.H.,M.H  menjelaskan bahwa penerapan kelas hybrid di USI dirancang untuk menjawab kebutuhan mahasiswa, khususnya mahasiswa yang telah bekerja. Melalui sistem ini, mahasiswa tetap dapat mengikuti proses perkuliahan secara fleksibel tanpa mengurangi kualitas pembelajaran.

Kelas hybrid di USI memungkinkan mahasiswa yang sedang bekerja untuk tetap mengikuti perkuliahan secara optimal, baik secara daring maupun luring, dengan dukungan sistem pembelajaran yang terintegrasi” jelasnya.

Selain bidang pendidikan, benchmarking juga membahas aspek penelitian, khususnya terkait pengelolaan jurnal ilmiah yang dimiliki oleh USI dan Universitas Ibnu Chaldun. Dalam diskusi ini, kedua institusi saling berbagi pengalaman dan strategi, termasuk tips dan langkah-langkah agar jurnal ilmiah dapat memenuhi standar dan terakreditasi SINTA, sebagai upaya meningkatkan kualitas dan reputasi akademik.

Rangkaian kegiatan benchmarking berlangsung secara interaktif melalui diskusi mendalam, dilanjutkan dengan kunjungan langsung untuk melihat penerapan sistem perkuliahan hybrid di lingkungan Universitas Sains Indonesia. Kegiatan ini memberikan gambaran nyata mengenai implementasi teknologi pembelajaran yang telah berjalan di USI.

Diskusi lanjutan juga membahas isu akreditasi perguruan tinggi, yang disampaikan oleh Rachmat Dimas Sundawa, SE, MM, selaku Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) beliau menekankan bahwa akreditasi tidak hanya berfokus pada dokumen administratif, tetapi juga pada kualitas dosen, sistem pembelajaran, prestasi mahasiswa, serta kelengkapan dokumen pendukung yang disiapkan secara sistematis.

Kualitas dosen, sistem pembelajaran, prestasi mahasiswa, hingga dokumentasi setiap kegiatan menjadi aspek penting yang harus dipersiapkan dalam proses akreditasi,” ujarnya.

Melalui kegiatan benchmarking ini, Universitas Sains Indonesia dan Universitas Ibnu Chaldun diharapkan dapat memperkuat sinergi antarlembaga, meningkatkan mutu tridarma perguruan tinggi, serta mendorong terciptanya inovasi berkelanjutan dalam pengelolaan pendidikan tinggi di Indonesia