Hubungi : 0878 4447 0154
Bekasi, 18 Juli 2025 – Universitas Sains Indonesia (USI) menunjukkan langkah proaktif dalam memperkuat jejaring kelembagaan dan pengembangan mutu pendidikan tinggi nasional melalui partisipasinya dalam acara penandatanganan nota kesepahaman bersama Universitas Gunadarma, Universitas Halmahera, dan Universitas Semarang.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Fakultas Kedokteran Kampus F8 Universitas Gunadarma ini dilanjutkan dengan Talkshow Strategi Pengelolaan Perguruan Tinggi, yang diliput oleh UG TV dan menghadirkan para pemimpin perguruan tinggi sebagai narasumber.
Dalam talkshow tersebut, Rektor Universitas Sains Indonesia, Dr. Ir. Endah Murtiana Sari, S.T., M.M., memaparkan strategi USI dalam membangun sistem pengelolaan kampus yang adaptif, efisien, dan berorientasi pada pencapaian jangka panjang.
“Sebagai perguruan tinggi baru, kami menyadari perlunya pendekatan strategis yang khas, terutama dalam aspek administrasi, tata kelola akademik, dan percepatan pemenuhan indikator akreditasi. Langkah awal kami adalah memastikan seluruh program studi tersusun sesuai standar LAM, serta membangun sistem pembelajaran dan pelayanan akademik berbasis teknologi,” ujar Dr. Endah.
USI juga menaruh perhatian besar pada penguatan sumber daya manusia dengan memberikan ruang bagi para dosen untuk tumbuh secara profesional. Melalui fasilitasi pelatihan, pendampingan riset, dan akses terhadap program hibah nasional, USI terus mendorong budaya tridharma yang aktif dan berdaya saing.
“Kami melihat hibah sebagai peluang strategis untuk mendukung pengembangan akademik, riset, dan pengabdian dosen. Ini juga menjadi salah satu elemen penting dalam mendorong percepatan akreditasi institusi,” tambahnya.
USI telah memanfaatkan platform Learning Management System (LMS) dan Sistem Informasi Pembelajaran (SIP) untuk menunjang pembelajaran digital yang efektif dan berbasis konten ajar yang komprehensif. Lokasi USI yang berada di kawasan industri turut mendorong penyusunan kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan dunia kerja, termasuk pengembangan teaching factory sebagai model integrasi pendidikan dan praktik industri.
Dalam bidang penelitian, Dr. Endah menegaskan bahwa fokus utama USI adalah pada isu-isu strategis dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti hilirisasi teknologi, efisiensi energi, pengembangan sensor, isu gender dalam humaniora, hingga inovasi ketahanan pangan seperti urban farming, yang saat ini sedang dikembangkan melalui kerja sama dengan mitra seperti Bank DKI.
“Kami menempatkan sains sebagai pusat pengembangan USI. Kolaborasi internasional kami bangun, namun sinergi internal juga kami kuatkan. Prinsip kami adalah tumbuh berkelanjutan dan berdampak nyata di masyarakat,” ujar Dr. Endah.
Dalam menjawab pertanyaan moderator mengenai kolaborasi antarperguruan tinggi, Dr. Endah menekankan pentingnya membangun ekosistem kerja sama yang saling menguatkan.
“Tidak ada perguruan tinggi yang bisa tumbuh sendirian. Melalui kolaborasi, kita saling berbagi keunggulan, mempercepat proses pembelajaran, dan menciptakan inovasi yang lebih bermakna,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar perguruan tinggi dalam menjawab tantangan pendidikan tinggi nasional dan memperkuat posisi kampus sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.